Minggu, 15 Maret 2020

Sebuah Pesan Untuk Masa Depan

Hey kamu!
Apa kabar? Aku harap kamu baik-baik saja. Baru tiga bulan di tahun 2020 aku sudah merasa hidup begitu penuh tantangan. Bencana banjir, wabah penyakit, IHSG loyo, perekonomian melambat, juga tugas akhir ku. Tahun ini rasanya akan menjasi tahun yang cukup sulit, namun kita harus tetap bertahan bukan? Kamu sendiri bagaimana? Apa merasakan hal yang sama? 

Bagaimana hidup mu? Semoga kamu baik-baik saja, tetap mau berjuang meskipun keadaan sedang penuh dengan tantangan. Berjanjilah untuk tidak menyerah, lakukan apapun yang sedang kamu lakukan dengan sebaiknya ya. Kejar cita-cita kamu, jadilah apa yang kamu impikan. Terkadang kamu akan jatuh, tidak apa-apa karena ia akan menguatkan mu. Terkadang kamu juga ekan menangis, tidak masalah karena ia adalah lambang dari sebuah kekuatan.

Kamu...
Ingin sekali ku katakan aku rindu. Saat ini aku tidak tahu siapa diri mu. Apakah kamu yang sedang membersamai ku saat ini? Mungkin kamu adalah salah satu dari teman-teman ku? Atau mungkin kamu adalah orang yang tidak ku kenal sebelumnya? Entah lah.

Namun...
Siapapun kamu, aku percaya kamu adalah sosok terbaik yang sengaja Ia turunkan untuk menemani sisa usia ku. Sudah barang pasti aku adalah orang yang sangat beruntung berada di sisi kamu. Justru aku kasihan sama diri mu karena laki-laki itu adalah aku😂

Lucu sepertinya yaa membayangkan  hari-hari nanti, hari di mana kita saling berbincang-bincang di tengah malam, membicarakan banyak hal yang terjadi saat itu. Tentang teman-teman mu, tentang hari-hari mu di kantor, tentang sejarah nasi uduk.. ah banyak lah. Aku senang sekali ngobrol, bahkan terkadang tidak sadar suka mengulang-ngulang cerita yang sama😂 semoga kamu mau dengar sabar dan tidak bosan mendengarkan setiap cerita-cerita ku yaa. Tenang saja, sudah pasti aku akan senang juga mendengar cerita-cerita mu.  Bila nantinya kamu sedang sulit tidur, aku juga akan senang bila dibangunkan, jangan sungkan-sungkan yaa. Nanti kita bisa duduk berdua di balkon kamar sambil berselimutkan indah nya langit malam.. atau mungkin kita bisa masak berdua sembari membunuh waktu sambil menari di tengah cahaya kekuningan dari arah kulkas...

Entah lah..
Saat ini kamu hanyalah sebuah mimpi, sebuah fana yang aku sendiri tidak akan terbuai oleh nya. Siapapun kamu, semoga kamu adalah orang yang tepat.


                                Purwokerto, 16 Maret 2020

Kamis, 05 Maret 2020

Tuhan, Apa Benar Mencintai Memang Serumit Ini?

Langit Purwokerto malam ini begitu cerah setelah mengalami hujan yang berkepanjangan, seolah ia kembali bersinar setelah badai menerpa. Namun cerah nya langit Purwokerto malam ini nampak nya tidak secerah perasaan saya. Yaa, seperti romansa picisan pada umum nya, terkadang kamu berseri-seri seolah-olah dunia ini hanya milik mu saja, kadang kamu bersedih seolah dunia ini tidak adil, merupakan hal yang biasa.

Langit malam ini seolah berbanding terbalik dengan saya, entah semesta yang sedang tidak mendukung atau hanya aku saja yang bodoh karena mencintai berlebihan sampai akhirnya justru menusuk diri sendiri padahal Tuhan sudah mengingatkan bahwa sesuatu yang berlebih itu tidak baik, saya seperti lupa akan panduan dasar dari Tuhan yang satu ini. Seperti kehilangan arah, membabi buta marah padahal harusnya tidak ditanggapi secara berlebihan, lagi-lagi karena takut kehilangan.

Terkadang aku ingin sekali bertanya pada Tuhan: "Apa benar mencintai memang serumit ini? Atau hamba yang sedang terjebak pada ilusi? Karena mencintai terlalu berlebih? Apa memang harus seperti itu Tuhan karena takut kehilangan? Apa hamba yang terlalu berlebihan? Atau ini sebuah teguran dari Tuhan?"

Semesta malam ini seperti sedang menertawai saya, bodoh karena saya kelewatan padahal saya sendiri egois dan kekanak-kanakan.



Purwokerto, 08 Maret 2020